2017


Apa Itu Data Base - Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.

Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain, semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. DBMS ini menjadi lapisan yang menghubungkan basis data dengan program aplikasi untuk memastikan bahwa basis data tetap terorganisasi secara konsisten dan dapat diakses dengan mudah.

Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS seperti mengolah pendefinisian data, menangani permintaan pengguna untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun media penyimpanan (disk) dan juga menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien. Tujuan utama DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada pengguna. Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara dan juga bisa diakses secara efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah rancangan struktur data yang kompleks tetapi masih bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa mengetahui kompleksitas strukturnya.

Pembagian basis data menurut jenisnya.



1. Basis data flat-file.

Basis data ini ideal untuk data berukuran kecil dan dapat dirubah dengan mudah. Pada dasarnya, basis data flat-file tersusun dari sekumpulan string dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data flat-file cocok untuk menyimpan daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk itu. Beberapa kendala dalam menggunakan basis data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi dan juga adanya duplikasi data yang mungkin sulit dihindari. Salah satu tipe basis data flat-file adalah file CSV yang menggunakan pemisah koma untuk setiap nilainya.

2. Basis data relasional.

Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang ada di basis data relasional dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan utama karena keunggulannya. Program aplikasi untuk mengakses basis data relasional menjadi lebih mudah dibuat dan dikembangkan dibandingkan dengan penggunaan basis data flat-file.

Beberapa kekurangan yang mungkin dirasakan di basis data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk data dalam jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi. Selain itu, proses pencarian informasi juga menjadi lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel. Namun, terlepas dari beberapa kekurangannya, basis data relasional telah digunakan secara luas. Saat ini, basis data relasional telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan dari skala kecil, menengah hingga besar. Beberapa basis data ternama yang ada saat ini, baik yang berasal dari sumber terbuka (open source) atau yang komersil, adalah juga basis data relasional.

Beberapa contoh basis data relasional.


1. MySQL

MySQL merupakan basis data sumber terbuka yang paling popular dan banyak digunakan untuk aplikasi berbasis web seperti website dinamis dan e-commerce. Tahun 2013, MySQL merupakan basis data kedua yang paling banyak digunakan di dunia dan yang pertama untuk basis data sumber terbuka. Dilihat dari sejarahnya, MySQL dibuat tahun 1995 dan disponsori oleh perusahaan Swedia, MySQL AB. Pengembang platform MySQL adalah Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson. MySQL dibuat untuk menyediakan opsi pengelolaan data yang efisien, terpercaya dan handal. Pada tahun 2000, platform MySQL berubah menjadi sumber terbuka dan mengikuti ketentuan GPL.

Penggunaan MySQL sebagai basis data utama untuk aplikasi web sering dipadukan dengan PHP sebagai bahasa skrip berorientasi obyek. MySQL adalah salah satu komponen penting dari web service solution stack LAMP (Linux, Apache, MySQL and PHP) yaitu platform pengembangan web sumber terbuka dimana Linux sebagai sistem operasi, Apache sebagai Web Server, MySQL sebagai basis data dan PHP sebagai bahasa skrip. Apabila Anda membangun blog atau website menggunakan CMS seperti Joomla, Wordpress, Drupal atau Magento, Anda sedang menggunakan MySQL sebagai solusi basis datanya. MySQL juga banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Facebook, Google, Adobe, Alcatel Lucent dan juga Zappos.

Pada Januari 2008, MySQL diakuisisi oleh Sun Microsystems. Pada April 2009, terjadi pencapaian kesepakatan antara Sun Microsystems dan Oracle Corporation terkait pembelian Sun Microsystems beserta hak cipta (copyright) dan merek dagang (trademark) MySQL oleh Oracle. Namun baru pada Januari 2010, MySQL secara resmi diakuisisi oleh Oracle. Di bawah naungan Oracle Corporation, MySQL tersedia melalui skema lisensi ganda. Anda dapat menggunakan opsi lisensi sumber terbuka (GPL) selama masih mematuhi aturan lisensi tersebut. Jika Anda ingin mendistribusikan aplikasi non-GPL dimana terdapat MySQL di dalamnya, Anda dapat membeli lisensi komersial sebagai gantinya.

2. Oracle

Oracle merupakan basis data relasional terkemuka yang dimiliki oleh Oracle Corporation. Oracle telah dianggap sebagai basis data terbaik untuk versi basis data komersial. Oracle sendiri tersedia dalam berbagai konfigurasi dengan cakupan tool yang dapat disesuaikan untuk perusahaan skala kecil, menengah hingga besar yang membutuhkan solusi yang terbaik dan tepat dari sebuah basis data untuk keperluan bisnisnya. Beberapa kalangan mengatakan bahwa Oracle dianggap lebih baik untuk masalah kinerja dan skalabilitas dibandingkan dengan basis data komersil lainnya.

Sejarah Oracle dimulai pertama kali pada tahun 1977 ketika versi pertamanya dikembangkan oleh SDL (Software Development Laboratories) yang di dalamnya terdapat Larry Ellison dan dua temannya, Bob Miner dan Ed Oates. Nama Oracle sendiri berasal dari nama kode (code-name) sebuah proyek yang didanai oleh CIA ketika Larry Ellison bekerja di pekerjaan sebelumnya di Ampex. Pada tahun 1979, versi komersial Oracle tersedia untuk pertama kali, sedangkan versi terkini Oracle adalah Oracle 12c, dimana "c" mengacu pada cloud computing (komputasi awan). Cloud computing merupakan refleksi kerja Oracle untuk memperluas basis datanya yang memungkinkan perusahaan mengkonsolidasi dan mengelola basis data sebagai cloud service.

3. Microsoft SQL Server

Dari namanya, Anda bisa menebak dengan mudah siapa pemilik basis data ini. Benar, Microsoft tidak hanya terkenal dengan perangkat lunak Microsot Windows, aplikasi perkantoran Microsoft Office atau programming language suite Microsoft Visual Studio, tetapi juga dengan basis datanya, Microsoft SQL Server. Microsoft SQL Server adalah basis data relasional yang bersifat komersial. Tidak seperti Microsoft Office Access yang peruntukannya untuk komputer dekstop, Microsoft SQL Server menyediakan layanan pengelolaan basis data untuk kelas perusahaan dan juga alat intelijen bisnis terpadu (integrated business intelligence (BI) tools).

Banyak perusahaan skala kecil, menengah dan besar dalam menjalankan server-nya menggunakan sistem operasi Microsoft Windows Server. Microsoft SQL Server tentu menjadi pilihan karena selain mudah digunakan dan faktor ketersediaan, juga telah terintegrasi dengan Microsoft Windows Server. Versi terbaru yaitu Microsoft SQL Server 2016 tersedia untuk platform on-premises (yang dikelola di server lokal) dan juga sebagai cloud database. Versi terbaru ini juga hadir dengan fitur baru dan sejumlah peningkatan yang akan memberikan terobosan kinerja, keamanan lanjutan serta pelaporan dan analisis terpadu.

Awal sejarah Microsoft SQL Server dimulai ketika Microsoft dan Sybase mengembangkan sistem manajemen basis data yang diberi nama Sybase SQL Server untuk bisa berkompetisi dengan basis data yang sudah ada saat itu seperti IBM dan Oracle. Sybase akan mendapatkan hak penjualan dan keuntungan dari versi produk basis data yang tidak didesain untuk platform Microsoft. Pada tahun 1989, basis data pertama dirilis. Kemudian Sybase menjual hak ciptanya tersebut ke Microsoft dan akhirnya Microsoft memberi nama ulang basis data tersebut menjadi Microsoft SQL Server.
4. MariaDB

Mungkin sebagian dari Anda masih asing atau penah mendengar nama basis data ini. MariaDB merupakan sistem basis data relational yang sepenuhnya sumber terbuka. Semua kode sumber basis data MariaDB dirilis di bawah lisensi GPL, LGPL atau BSD. MariaDB sebenarnya adalah fork dari basis data MySQL. Fork di sini dapat diartikan sebagai proyek terkait yang dapat dianggap sebagai versi lain (mini) dari MySQL standar. MariaDB merupakan pengembangan versi lain MySQL oleh Michael Widenius yang telah meninggalkan Sun Microsystems setelah diakuisisi secara resmi oleh Oracle Corporation.

Kepopuleran basis data ini terus merangkak naik. Ini terbukti pada tahun 2013, Red Hat Enterprise Linux (RHEL) telah menyingkirkan MySQL dan kemudian menggantinya dengan MariaDB. Demikian juga dengan Fedora yang lebih memilih MariaDB dibandingkan MySQL untuk rilis Fedora 19. Rilis stabil terbaru MariaDB adalah versi 10.1 yang juga dikenal dengan MariaDB Enterprise 2016. Di rilis stabil terbarunya ini, MariaDB memiliki proteksi yang jauh lebih baik dengan pengamanan basis data pada setiap lapisan. MariaDB dapat mendeteksi dan mencegah serangan dengan menggunakan access control, Key Management Services dan authentication.

Referensi www.termasmedia.com


Distro Linux Terbaik 2017 - Hai, lama tak posting,kali ini saya akan mengulas beberapa distro linux terbaik di tahun 2017. Semakin lama, semakin bertambahnya tahun, distro linux semakin berkembang, bahkan bisa jadi ada distro baru. Semakin banyak distro, semakin bingung juga kita memilihnya, hehe.

Berikut saya tampilkan 100 peringkat teratas dari distro - distro linux yang ada menurut distrowatch.com selama 3 bulan terakhir.

RankDistributionHPD*
1Mint2858>
2Debian1996>
3Manjaro1790>
4Ubuntu1504>
5openSUSE1189>
6Zorin1171>
7Antergos973>
8Fedora956>
9deepin954>
10elementary896>
11Solus809>
12PCLinuxOS788>
13CentOS766=
14Arch752=
15ReactOS665>
16TrueOS525>
17Lite524>
18Lubuntu520>
19KDE neon515=
20Kali501>
21Mageia501=
22antiX489>
23LXLE482<
24Ubuntu MATE475<
25Puppy455>
26Tails410=
27Ultimate377=
28Parrot367>
29Peppermint352<
30Android-x86348=
31FreeBSD345<
32Slackware345<
33BlackArch338<
34Bodhi337<
35Netrunner330<
36KaOS326=
37MX Linux318<
38Xubuntu317=
39Alpine298<
40Apricity294=
41SparkyLinux290<
42RancherOS287=
43Gentoo280=
44Red Hat268>
45ArchBang267<
46RemixOS266<
47Ubuntu Budgie266>
48Kubuntu243=
49Chakra241>
50Arya238=
51Gecko238<
52ROSA233>
53Sabayon228=
54GhostBSD227=
55wattOS226<
56NuTyX224<
57KNOPPIX219>
58Scientific219=
59Black Lab217=
60ClearOS216=
61OpenMandriva216=
62Porteus211=
63siduction209=
64Calculate207=
65Maui207=
66Q4OS202>
67Ubuntu GNOME201=
68Ubuntu Studio201=
69Elive199=
704MLinux192>
71Zenwalk191=
72Kodachi190>
73Voyager188=
74Lakka185<
75Ubuntu DP184<
76Bluestar183=
77Container182<
78Korora177=
79SmartOS176=
80SteamOS174=
81ExTiX167<
82Tiny Core165=
83BackBox161=
84Clonezilla159>
85Ubuntu Kylin156<
86DragonFly153=
87Emmabunt�s153>
88Trisquel150=
89CRUX149=
90BlankOn148=
91ChaletOS148=
92SliTaz148=
93Qubes147=
94SolydXK147=
95Vector145=
96Simplicity144=
97OpenBSD142<
98Rockstor141>
99OPNsense140<
100AUSTRUMI138=
*H.P.D = hits per day

Nah, saya akan mengulasnya sesuai dengan keunggulan masing - masing distro. Namuntidak semua, karena distronya sangat banyak :v

Distro terbaik untuk pemula

Linux Mint
Berdasarkan data yang saya peroleh dari distrowatch.com, Linux Mint adalah distro yang paling banyak digunakan saat ini.
Linux Mint adalah distro turunan dari Ubuntu, atau dengan kata lain, Linux Mint adalah distro Linux yang berbasis Ubuntu.

Salah satu kelebihan dari Linux Mint adalah, Linux Mint sudah menyediakan berbagai paket aplikasi bawaan seperti browser plugin, media codec, DVD playback, Java, dan komponen lainnya.

Instalasi paket aplikasi dari Linux Mint berbasis web, dan kompatibilitasnya dengan software respository milik Ubuntu menjadikan distro Linux yang satu ini cukup populer.

Ubuntu
Sistem operasi Ubuntu sudah sangat populer di kalangan pengguna Linux, baik itu pengguna personal ataupun perusahaan. Selain itu, di kalangan pelajar pun juga sudah banyak yang mengenal sistem operasi yang satu ini, khususnya siswa SMK jurusan teknik komputer.

Alasan kenapa Ubuntu begitu populer di dunia Linux adalah karena kemudahan instalasi dan penggunaannya, cukup banyak dukungan aplikasi untuk pekerjaan sehari-hari, dan tampilannya juga tidak jauh berbeda dengan sistem operasi Windows.

Karena alasan tersebut, tentunya Ubuntu bisa dijadikan sebagai solusi alternatif dari sistem operasi Windows. Ubuntu juga cocok digunakan untuk siapa saja yang baru pertama kali mengenal Linux. Bahkan, Ubuntu menjadi salah satu distro Linux yang paling banyak menghasilkan distro -distro Linux baru.

Deepin
Sama halnya dengan Linux Mint, sistem operasi Deepin berbasis pada Ubuntu Linux. Orang yang baru mengenal Linux mungkin akan sangat menyukai tampilan dari Deepin. Tampilannya bisa dibilang cukup modern dan elegan. Deepin mempunyai tampilan desktop environment yang mereka kembangkan sendiri, yaitu DDE (Deepin Desktop Environment).

Pada desktop enviroment-nya, Deepin menampilkan menu deck yang berisi shortcut dari icon-icon aplikasi favorit dan lebih berfokus pada tampilan yang intuitif.

Untuk menginstall aplikasi, Deepin punya appstore mereka sendiri, yakni Deepin Software Centre, beberapa aplikasi bawaan dari Deepin adalah DMusic dan DPlayer.

Instalasi Deepin yang mudah sangat cocok digunakan untuk pengguna yang baru mengenal Linux. Deepin juga bisa menjadi salah satu alternatif terbaik dari Windows.

Zorin OS
Zorin OS adalah sistem operasi Linux yang juga berbasis Ubuntu. Tujuan dibuatnya sistem operasi ini adalah sebagai alternatif Windows dan Mac OS. Zorin OS menyediakan WINE sebagai aplikasi bawaannya. Fungsinya yaitu unutk menjalankan aplikasi Windows di lingkungan Linux.
Kita juga bisa mengubah tampilannya supaya mirip dengan windows, mac, dll.

openSuse
openSUSE adalah distro Linux yang dikembangkan secara independen oleh komunitas openSUSE yang disponsori oleh perusahaan SUSE Linux. Menargetkan pengguna pemula dan juga menarik minat bagi pengguna yang sudah berpengalaman.

openSUSE juga mendukung banyak desktop environment, seperti Cinnamon, GNOME, IceWM, KDE, LXDE, Openbox, WMaker, dan Xfce.

openSUSE hadir dengan YaST (Yet another Setup Tool). Yakni program administrator untuk mengontrol hardware, mengkonfigurasi jaringan, dan mengkustomisasi sistem Linux dengan lebih mudah.

Fedora
Fedora dikembangkan oleh komunitas yang mendukung Fedora Project, yang disponsori oleh Red Hat. Desktop environment bawaan dari Fedora adalah GNOME. Akan tetapi pengguna dapat merubahnya ke versi lain, seperti: Awesome, Cinnamon, Enlightenment, KDE Plasma, LXDE, MATE, Openbox, Ratpoison, atau Xfce.

Distro Linux dengan tampilannya yang cantik

Apricity
Apricity adalah sistem operasi Linux berbasis Arch Linux. Distro yang satu ini memiliki tampilan yang khas dan mengusung desain yang modern dan elegan. Desktop environment yang digunakan Apricity yaitu GNOME dan Cinnamon.

Elementary OS
Elementary OS juga menawarkan tampilan yang modern dan elegan. Pengembangannya berfokus untuk membuat penggunanya betah atau nyaman saat menggunakan sistem operasi ini.

Distro Linux dengan basis cloud

Chromium OS atau Chrome OS
Chromium OS adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Google. Distro ini menggunakan prinsip interface yang sama dengan web browser Google Chrome.

Aplikasi yang berjalan pada sistem operasi ini berbasis aplikasi web. Jadi untuk penggunaannya memang cenderung menggunakan koneksi internet. Tapi masih bisa digunakan tanpa koneksi internet.

Distribusi dari Chrome OS dinaungi langsung oleh pihak Google. Yaitu dengan menjual Chromebook (netbook, namun sudah terinstall sistem operasi Chromium OS).

Distro Linux untuk hardware lawas

Lubuntu
Lubuntu berfokus pada kecepatan dan efisiensi daya pada perangkat dengan spesifikasi hardware yang rendah. Distro ini pun menggunakan versi desktop minimalis dari LXDE dan memilih aplikasi-aplikasi yang ringan untuk dijalankan sebagai aplikasi default/bawaan.

Distro linux untuk server

Debian
Debian adalah salah satu distro terbaik dan paling tua di dunia Linux. Bisa dibilang Debian adalah induk dari beberapa distro Linux yang ada saat ini. Distro yang satu ini baik digunakan untuk menjalankan server. Debian bisa menjadi pilhan bagi pengguna yang menginginkan server Linux yang stabil dan aman tanpa harus melakukan update sesering mungkin.

CentOS
Saat ini CentOS adalah salah satu sistem operasi Linux yang banyak digunakan untuk menjalankan server. Stabilitas dari CentOS juga dikenal cukup baik.

CentOS menjadi salah satu alternatif terbaik dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL). Karena untuk menggunakannya, kita tidak dikenakan biaya.

Distro ini sendiri merupakan sistem operasi yang pengembangannya berbasis pada Fedora dan Red Hat Linux. Developer dari CentOS juga terus memberikan support dan update terhadap OS ini secara berkala.

Distro untuk pekerjaan multimedia

Ubuntu Studio
Kebanyakan program multimedia untuk kelas profesional lebih banyak tersedia untuk OS Windows dan Mac OS. Nah, Ubuntu Studio diciptakan untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Ubuntu Studio hadir dengan beberapa aplikasi yang berfokus pada pekerjaan multimedia, seperti audio, video, fotografi, publishing, dan image editing.

Tapi perlu diingat, untuk menjalankan aplikasi multimedia hardware seperti CPU dan RAM yang tinggi supaya lebih optimal.

Distro Linux untuk gaming

Steam OS
Steam OS adalah sistem operasi Linux yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bermain game. Sistem operasi yang cocok untuk para gamer ini berbasis Debian Linux.

Steam OS menggunakan third-party graphic driver yang akan selalu diperbarui, dengan grafis compositor untuk menunjang jalannya transisi antara game dengan Steam OS itu sendiri.

Walaupun dirancang khusus untuk bermain game, namun Steam OS masih tetap dapat digunakan untuk bekerja seperti layaknya sistem operasi lainnya.

Distro Linux untuk pentesting keamanan

Kali Linux
Distro yang satu ini terkenal akan fitur-fitur hacking-nya. Tapi sebenarnya Kali adalah sistem operasi Linux yang berguna untuk menguji keamanan suatu sistem dalam jaringan, bukan untuk hacking. Kali dikembangkan dengan basis Debian Linux dan menggunakan GNOME sebagai desktop environment-nya. Tambahan, sebelumnya Kali lebih dikenal dengan nama BackTrack.

Distro Linux untuk keamanan privasi

Tails
Berlawanan dengan Kali, sistem operasi Tails mencoba mengambil peran untuk melindungi privasi penggunanya.

Tails memungkinkan penggunanya untuk mengakses internet secara anonim dan menembus penyensoran yang ada di internet. Dalam hal ini, Tails mengandalkan layanan dari jaringan Tor.

Namun yang perlu diketahui adalah bahwa saat ini memang sulit rasanya untuk mengakses informasi di internet yang benar-benar secara anonim tanpa ada jejak sedikitpun.

Karena kita tidak akan pernah tahu jika ternyata pihak developer dari Tails itu sendiri yang bisa mengetahui informasi yang ada di komputer kita. Bisa saja kan?

Distro Linux sebagai alternatif dari Android

Remix OS
Remix OS adalah sistem operasi yang berbasis pada Android-x86. Remix OS menggabungkan interface dari sistem Android pada perangkat mobile dengan tampilan dari desktop PC. Selain untuk menjalankan aplikasi Android, pengguna juga dapat memainkan game Android di Remix OS.

Salah satu kelebihan dari Remix OS adalah kemudahan instalasi dan juga dapat disandingkan (dual-boot) dengan sistem operasi yang lain, terutama Windows.
Intinya, setiap distro memiliki fungsi dan keunggulannya masing - masing, kalaupun ada yang sama, itu sudah wajar sebagai bentuk dari persaingan antar distro.

Dan distro - distro yang saya sebutkan diatas juga bisa mengalami perubahan, misalnya Backtrak yang berubah menjadi Kali, dan posisi atau kepopulerannya bisa saja tergeser oleh distro lain.

Sudahkah kalian memakai Linux?

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.